RESIGNMU MUNGKIN GAK SERIUS?

Hasil gambar untuk resign serius?

“Om, proses pindah kerja terganjal. Resignku belum disetujui bos. Gimana ya biar lancar?”Keluh ini perlu diluruskan. Kubilang padanya, resignku tak pernah terganjal. Mengapa? Karena konsep resignku adalah notifikasi, pemberitahuan ikut aturan. Bukan minta ijin. Tatap muka sama atasan. Kasih suratnya, minta sign-off tanda terima. Argo mundur dimulai. Karena resignku itu harga mati. Tanpa dialog lagi.

Respon bos pasca notifikasi beraneka warna. Ada respon reaktif perasaan spontan: terkejut, ngambek, diam, cemberut, sedih, membangun guilty feeling, menanyakan dosanya, merayu dan memaksa stay bahkan ngomel minta balas budi, bilang kutak tau diri. Respon rasional mengajak dialog cari akar penyebab, solusi counter offer, tawaran mutasi, promosi. Semua cara untuk retensi.

Terbuka untuk dialog? Artinya surat resign bukan harga mati pamit mundur. Ia adalah tool: anak kunci pembuka pintu berkarat. Pintu dialog untuk aspirasi personal yang tercekat.  Atasan- bawahan, keduanya pegang anak kunci. Bisa saling memulai. Fakta saling tunggu, curiga ini topik tabu.

Cek, ada SOP untuk bicara topik tabu dan sensitif? Ajang membahas tanpa ragu. Ada solusi langkah maju? Stay saja. Simpan surat resign. Toko sebelah diberitahu. Gak pake belagu!